12.4.10

CLASH OF THE TITANS – A REVIEW



Titans will clash.

Between gods and men, the clash begins.

Caution !! Spoiler Alert !! Better you’ve watched the movie before you read this.

Film ini sempat menjadi list paling pertama saya di daftar “film yang harus ditonton bulan ini”, tidak peduli betapa jeleknya tagline-taglinenya. Trailernya menjanjikan, animonya menyenangkan. Tetapi, apa daya saya baru bisa menonton setelah kebanyakan teman-teman saya sudah selesai menontonnya. Dan anehnya ternyata kesan mereka setelah menonton tidak seramah yang saya duga. Bahkan beberapa ada yang menyarankan untuk tidak menonton sekalian. Tapi kepalang penasaran, akhirnya dari niat awal ingin menonton film ini dengan format 3D di studio utama, beralih menjadi menonton di bioskop murah super landai (ada yang bisa menebak dimana?) dengan format 2D saja.

Clash of the Titans ini sebetulnya secara harafiah seharusnya bercerita tentang pertarungan antar monster-monster. Secara garis besar, ceritanya memang begitu. Alkisah gara-gara Zeus dan dewa-dewa lainnya murka akibat ulah manusia yang hendak menentang para dewa karena merasa dipermainkan terus nasibnya. Lalu Zeus memerintahkan Hades untuk mengadu domba manusia agar mereka dapat dihancurkan. Hades akhirnya memutuskan untuk melepaskan Kraken, seekor monster mega besar yang dapat menghancurkan kota Argos (kota tempat tinggal manusia penentang yang tidak tahu terimakasih itu). Yang bisa mengalahkan Kraken konon kata para penyihir kanibal buruk rupa yang hanya punya satu mata hanyalah mata dari medusa, monster cantik berambut ular yang bisa membuat apapun yang melihat matanya menjadi batu. Tapi tentu medusa bukan sejenis monster peliharaan yang akan sukarela membuat Kraken menjadi batu. Kepala Medusa harus dipenggal baru dibawa kehadapan si monster. Dan yang ditugaskan untuk memenggal Medusa adalah Perseus, seorang pemuda setengah dewa gagah perkasa yang di-hire tiba-tiba oleh sang raja.

Sebetulnya, cerita Perseus sendiri lebih panjang lagi. Dan sebelum menuliskan cerita film ini, saya benar-benar berpikir keras saya harus menuliskan inti cerita yang mana, karena cerita panjanglebar diatas belumlah lengkap sebagai resume cerita. Sang tokoh utama, Perseus, mempunyai line cerita sendiri tentang kebenciannya terhadap dewa sedangkan ironisnya ia adalah anak dari dewa Zeus. Lalu ada Io, seorang wanita misterius yang tidak bisa tua. Beliau sudah mengawasi Perseus sejak ia kecil, tanpa ada alasan yang jelas apakah sebetulnya Io ini teman ibunyakah atau hanya kebetulan saja melihat bayi dan ibu-ibu dibuang ke laut oleh ayah yang buruk rupa lalu tertarik untuk mengawasi anaknya. Lalu ada konflik Hades yang ingin mengkudeta dan menguasai Olympus dengan cara ‘main belakang’. Hades yang pandai berbicara berhasil membuat Zeus khilaf lalu menyerang manusia yang berakibat melemahkan dirinya sendiri. Tapi sayang keberhasilan Hades berhasil digagalkan Perseus, yang bisa mengalahkan Kraken.

Berantakan. Itu yang saya sangat herankan dari film berdurasi 182 menit ini. Penggambaran karakter yang absurd juga sangat mengganggu. Ceritanya bergulir dengan aneh, beberapa muncul tokoh-tokoh mitologi Yunani tanpa sebab ataupun latar belakang yang jelas. Humornya hanya seramai bunyi jangkrik. Plot sebab-akibatnya pun seringnya membuat dahi saya berkerut karena terlalu kontradiksi. Contohnya saja ketika Perseus sedang melakukan perjalanan hendak mencari cara yang dapat mengalahkan Kraken, tiba-tiba saja Perseus mendapatkan banyak bantuan dari dewa, seperti Pegasus dan sebilah pedang sakti mandraguna. Padahal kan Perseus sendiri melakukan perjalanan itu dengan dilandasi kebenciannya dengan dewa dan tujuan awalnya untuk melawan para dewa. Dewa disini digambarkan menjadi penguasa yang ternyata suka bertingkah seenaknya dengan ciptaannya. Tetapi manusia disini juga digambarkan menjadi makhluk manja yang tidak tahu diri. Saya tidak mengerti jadinya, yang harus saya lakukan harus simpati ke siapakah, dan tujuan dari penokohan serta korelasinya dengan pengembangan cerita sebetulnya apa ?

Ternyata film yang disutradarai oleh Louis Leterrier ini adalah sebuah remake dari film yang berjudul sama keluaran tahun 1981. Saya belum menonton film aslinya, tetapi dari artikel yang saya baca, ternyata memang untuk Clash of the Titans keluaran terbaru ini banyak sekali mengalami pengembangan ide cerita. Sehingga bagi yang telah menonton filmnya yang terdahulu, pasti masih akan melihat banyak hal baru disini. Yang saya nilai dari film ini, Louis Leterrier berusaha untuk menggabungkan banyak legenda Yunani untuk ia kemas menjadi lebih menarik dan diharapkan menjadi lebih ‘baru’ dari film lamanya. Leterrier berusaha menggabungkan 4 legenda sekaligus, yaitu Perseus, Medusa, the Kraken, dan Io. Tapi sayangnya, gabungannya tidak berhasil. Pertemuan antara Medusa dengan Kraken mengundang tanda tanya besar di otak saya bagaimana kutukan (mengubah apapun menjadi batu adalah kutukan yang diberikan kepada Medusa) masih bisa berjalan bahkan setelah sang makhluk dipenggal mati, padahal hal yang sama tidak berlaku untuk Io, yang jasadnya langsung menjadi abu dan menghilang saat mati. Lagipula setahu saya Kraken bukanlah legenda Yunani, tetapi legenda yang terdapat di Norwegia. Cerita Perseus (yang diceritakan tidak sesuai aslinya dan malah membuat saya semakin mengernyitkan dahi) dan Io yang sangat janggal juga mengganggu. Bahkan disini saya merasa karakter Io dibuat hanya sebagai pemanis untuk bumbu percintaan Perseus, dan untungnya berhasil menjadi penarik yang sangat membantu.

Io (Gemma Arterton) yang luar biasa cantik adalah satu-satunya yang berhasil membuat saya setidaknya bertahan untuk tetap berkepala dingin ketika menonton. Dan saya pikir mungkin itulah fungsi sesungguhnya karakter Io disini. Saya melihat yang bermain di film ini kebanyakan adalah artis yang menjanjikan. Lihat saja Liam Neeson yang berperan sebagai Zeus, serta Sam Worthington yang berperan sebagai Perseus. Tetapi lagi-lagi saya kecewa, karena mereka tidak berhasil menemukan chemistry-nya dengan karakter masing-masing.

Mengutip dari seorang reviewer, Dimitris T dari www.imdb.com :

Mythology is the legacy of the centuries gone by. Film makers should respect it and learn from it. It's funny how they think they can do better :)

Totally true, pal !

Rate by me : 2 out of 5

7 comments:

FudZ said...

Well...sptnya utk mnonton film ini butuh konsentrasi penuh y?
Sy sndiri pun blm mnontonnya. Ada juga rasa penasaran ktika mlihat trailer&posternya...Smg saja dlm wktu dkt bisa mnyaksikannya...

Btw, klo d rate, mnurut dirimu film ini layak dikasih brp bintang?

Regards,


FudZ

svee said...

sebetulnya saya pikir mungkin ini termasuk jenis "popcorn movie", dimana sebaiknya kita cukup duduk dan menonton apapun yang ditayangkan sambil makan popcorn, tanpa harus berpikir. Tapi karena termakan ekspektasi tinggi saat menonton trailernya, jadi ya saya kecewa habis-habisan kalo ternyata filmnya begitu. :D

untuk rate, saya sudah berikan di bagian paling bawah dari review saya :)

FudZ said...

Ok, thnks for share..
Upz! sorry, tlewat utk melihat ratenya...

Sptnya dirimu tmsuk orng yg ckup sering berkutat dg film atopun reriweuhannya...is that right?

Skdar share, sy jg dlu pnh pnya wktu khusus utk mresensi film tepat setelah menonton film, cm blm pnh sy publish dlm bntuk blog.
Hnya ketikan file word biasa d dlm PC sy..

Aplgi saat ini hrs dsibukkan dg skripsi, skripsi dan skripsi...
*yg jdi pelecut a/ ktika adik sy telah lulus lbih dulu dr PTN dg lmbng "gajah bersila"...Mw tdk mw hrs cpt, spy film yg d tntn lbih byk n bs mbwt resensi lg..^^

Sorry klo tllu pjg n cendrung curcol...zhehe..^^
Trims sdh meluangkn wktu utk ini..

svee said...
This comment has been removed by a blog administrator.
svee said...
This comment has been removed by a blog administrator.
svee said...

ah saya juga sedang jalan Tugas Akhir lho..
Kalo buat saya menonton dan membahasnya itu termasuk cara terbaik untuk refreshing sejenak, hehe. tapi terkadang suka terlewat juga kok.

selamat skripsi ya, dan salam kenal :)

FudZ said...

Oh y> glad to hear that...Smoga smua ini mndpat kmudahan jalan dariNYA...^^

Klo hal itu c, wajar..sy jg pnh mngalaminya...

Ok thnks, Slm kenal jg...

Btw, klo d ITB wisudanya 3 X dlm stahun y,svee?

Oia, skdr info..adik sy itu jg aktif d prkumplan orng2 yg bkutat dg film& fotografi d sana...